Bagaimana Persaingan Ganda Putri di Olimpiade 2024, Greysia Polii-

Greysia Polii menuturkan persaingan ganda putri di Olimpiade Paris 2024 cukup menarik. Katanya, favorit juara nanti sulit ditebak!

Meskipun kualifikasi Olimpiade Paris baru akan ditutup 28 April mendatang, sejumlah nama-nama ganda putri yang masuk dalam daftar lolos sudah mulai tampak. Itu terlihat dari daftar kualifikasi BWF Race to Paris hingga 27 Februari ini.

Selain wajah lama seperti Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), Baek Ha Na/Lee So Hee (Korea Selatan), Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan).

Sejumlah pasangan baru bermunculan seperti Liu Sheng Shu/Tan Ning (China), Pearly Than/Thinaah Muralitharan (Malaysia), hingga Tanisha Crasto/Ashwini Ponnapa (India), Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang), termasuk Apriyani yang kini berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka adalah ganda putri yang bakal berpotensi menjadi kuda hitam bagi para ‘muka-muka lama’.

Baca juga: Gregoria Sudah Oke, Siap Amankan Seeded Olimpiade

Setidaknya hal itu lah yang dikatakan Greysia Polii melihat persaingan ganda putri dunia di Olimpiade Paris 2024 nanti.

“Menarik ya saya lihat,” ucap Greysia kepada pewarta saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung.

“2022 Itu tahun di mana sebenarnya yang (pasangan) lama-lama, zaman saya dan Apri itu mulai menurun dan muncul ganda putri baru. Seperti dari China Liu/Tan, Malaysia si Pearly, dan India bahkan tapi saya tak hafal namanya, karena mereka muncul setelah saya pensiun,” lanjutnya.

“Jadi hal ini yang membuat pergerakan ganda putri ini sangat berpotensi untuk semua, siapa pun yang masuk di Olimpiade bisa jadi juara. Kan ada 1-16 pasang. Kita belum tahu nih, siapa yang terlalu signifikan kecuali Chen/Jia,” dia mengungkapkan.

Baca juga: Urusan Pribadi Beres, Taufik Hidayat Siap Bimbing Ginting & Jonatan

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini melatarbelakangi pernyataannya juga karena melihat wajah-wajah lama yang cukup pintar dalam menutupi peta kekuatannya.

“Seperti Chen/Jia itu dengan (gelar) juara dunia dan juara di beberapa turnamen, sehingga dia pilih-pilih turnamen untuk menjaga kepercayaan diri agar jangan sampai kalah dengan yang enggak-enggak. Kalaupun kalah sama juniornya saja. Tapi itu memang strategi China, ada Jepang, dan Korea juga,” Greysia Polii menjelaskan.

“Pasangan Lee So Hee dan Baek Ha Na juga. Mereka memang bukan pasangan baru tapi formula-formula yang diciptakan baru ini, pada akhirnya membuat ganda putri semakin susah ditebak, siapa yang akan menjadi juara, termasuk Fadia/Apri juga punya kesempatan untuk bisa di sana,” ucap Greysia.

(mcy/aff)

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Goldenudeofficial. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.