Meski banyak yang mengklaim mulai bosan dengan formula game Ubisoft khususnya Assassin’s Creed dan Far Cry, kedua game tersebut terbukti terus sukses terjual. Assassin’s Creed Valhalla, seri AC tahun lalu, disebut berhasil menjadi game penghasil profit tertinggi kedua di sejarah Ubisoft.
Menurut pers rilis, Assassin’s Creed Valhalla berhasil menyusul performa jual Assassin’s Creed Odyssey sejak awal perilisan. Dalam waktu kurang dari 12 bulan, rekor yang disebutkan sebelumnya telah tercapai, membuktikan popularitas franchise aksi ini masih belum meredup sama sekali.
Sementara itu, Far Cry 6 juga berperforma sangat baik sejauh ini. Meski dengan skor review yang lebih buruk dari seri utama lainnya, game keenam ini disebut telah mencapai playtime rata-rata lebih tinggi dibandingkan Far Cry 5.
Penjualan periode awal dari game tersebut juga disebut hampir setara dengan Assassin’s Creed Odyssey. Dengan beberapa rencana post-launch yang tim developer persiapkan untuk game tersebut, Ubisoft yakin game dengan si bintang Breaking Bad ini bakal terus terjual dengan baik.
Sementara itu, Ubisoft telah mengharapkan performa finansial yang baik sepanjang tahun 2022-2023 lewat game-game besar seperti Avatar: Frontiers of Pandora, Mario + Rabbids: Sparks of Hope, Skull and Bones, The Division Heartland, Prince of Persia: The Sands of Time Remake, dan kumpulan game lainnya yang sudah dan belum diumumkan. Tidak semunya tentu rilis di periode waktu tersebut, namun tetap menjadi deretan game yang kuat dari sang publisher asal Prancis.
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author