Game ber-genre battle royale racikan Epic Games ini kian hari kian menancapkan taringnya di kancah dunia game online. Setelah melebarkan sayapnya ke berbagai platform (khususnya Mobile), Fortnite juga “rajin” menyuguhkan berbagai update menarik ke dalam gamenya sehingga menjadikan game ini tidak terkesan monoton dan “itu-itu saja”.
Dilansir oleh pcgamesn.com, game dengan jumlah hingga 8,3 juta player lebih ini menandakan bahwa Fortnite adalah game battle royale yang sangat lekat di hati para gamer. Namun, fakta ini ternyata berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia, dimana euforia game Fortnite tidak semeriah dengan yang terjadi di luar negri. Untuk dapat mencuri hati para gamer di negara kita, Epic Games harus mengerahkan tenaga lebih ternyata, seperti apa? Mari kita bahas
Daftar isi
1. Membangun Komunitas yang Baik
Keberhasilan suatu game tentu tidak terlepas dari sumbangsih komunitasnya. Komunitas yang baik tentu juga akan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan pengambang ke depannya. Fortnite yang terbilang cukup laris di pasaran karena menyajikan gameplay yang menarik dan tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Namun sangat disayangkan, game yang dirilis pada 25 Juli 2017 ini tidak menyediakan “lahan” bagi para playernya untuk dapat menyuarakan pendapat mereka tentang game yang dimainkannya.
Jika kita menoleh ke game tetangga seperti PUBG yang kini tersedia di Steam, dimana setiap player bisa dengan mudahnya memberikan tanggapan maupun kritik mereka yang bisa langsung disaksikan oleh sang developper.
2. Membuat Turnament yang Berkala
Dewasa ini, esport sudah menjadi tren yang sangat diminati oleh berbagai kalangan, dari tua hingga anak muda pun sangat tertarik dengan hal yang satu ini. Selain menjadi ajang adu kemampuan para gamer, esport juga dapat dijadikan sebuah tolak ukur seberapa tinggikah minat/respon yang didapatkan. Fakta yang tidak dapat dipungkiri saat ini adalah kurangnya penyelenggaraan turnament esport khususnya di regional Asia membuat game ini sangat jarang menjdai sorotan publik.
3. Menggaet Influenser Lokal
Influenser atau yang lebih tepatnya sebagai publik figur yang aktif dan memiliki banyak pengikut khususnya di media sosial menjadi pilar yang tak kalah pentingnya. Banyak orang menjadikan sosok influenser pujaan mereka sebagai kiblat yang patut dicontoh dan ditiru gameplaynya, atau pun hanya sebagai bahan hiburan ketika sudah lelah bermain game seorang diri.
Dalam kasus Fortnite, kurangnya kerjasama antara developer dengan para influenser lokal menyebabkan para player lama maupun baru kurang memiliki hiburan atau kinlat yang harus sepatutnya dicontoh layaknya Shroud dan Ninja yang membawakan game PUBG dan Fortnite di luar Indonesai.
4. Menjalin Kerjasama Dengan Media Game Lokal
Kerjasama antar developer dan pihak media juga merupakan hal yang sangat krusial, dimana media sebagai salah satu pihak yang berperan penting dalam pemberitaan terbaru dari update game tersebut. Kurangnya hubungan ini adalah satu hal yang sangat fatal menurut penulis dan patut dipertimbangkan lebih lanjut.
Tadi adalah langkah-langkah yang seharusnya diambil oleh pihak pengembang/developer jika ingin sukses memikat hati para gamer di Indonesia. Terlepas dari semua poin yang sudah disebutkan, hal itu tak lebih hanya sebatas opini dari penulis. Namun jika kalian memiliki opini lain yang ingin ditambahkan silahkan isi di kolom komentar.
Baca juga artikel lain tentang Fortnite di Gamebrott